Tiga wasiat nabi Khidir untuk orang Indonesia

Dalam beberapa kesempatan dan beberapa riwayat,Nabi Khidir pernah memberikan nasihat dan wasiat kepada orang orang yang pernah ditemuinya.

Dari beberapa nasihat dan wasiat tersebut,terdapat satu wasiat yang masih relevan dengan kondisi masyarakat Indonesia saat ini.

Wasiat tersebut tertulis dalam kitab Az Zuhd karya imam Ahmad yang diriwayatkan dari Hammad bin Usamah (perawi yang terpercaya dan teliti).Hammad memperoleh kisah dari Mas'ar bin khaddam Al Hilally(perawi terpecaya dan telitu.hadis hadistnya terdapat dalam kutubas sittah),dari ma'n bin Abdurrahman bin Abdullah bin Mas'ud (perawi terpecaya dan pernah menjadi kuffah),dari 'Aun bin Abdullah bin Attabah bin Mas'ud(perawi terpecaya dan ahli ibadah.hadis hadisnya diriwayatkan oleh imam muslim).

'Aun mengisahkan bahwa seorang pemuda yang disebutkan oleh mas'ar sebagai nabi Khidir pernah berwasiat tiga hal kepada seorang laki laki yang sedang Bersedih hati dalam sebuah kebun dimesir.pertama,dunia adalah keleluasaan sesaat Yang diberikan para ahli taat dan para ahli maksiat dan 'sialnya' dua duanya sama sama cari makan didunia.

Kedua,Allah akan menyelematkan siapapun yang memiliki belas kasihan terhadap sesama umat islam.

Ketiga, jadilah orang yang berdoa kepada Allah, meskipun belum dikabulkan.Tetap memohon kepadanya , meskipun belum diberi.tetap bertawakal kepada-nya.meskipun belum dicukupi.tetap yakin kepadanya, meskipun belum ditolong.

Tiga wasiat nabi Khidir diatas,jika diamati lebih jauh,teryata masih relevan dengan kondisi masyarakat Indonesia.

Dimulai dari wasiat pertama yang disebutkan bahwa para ahli taat(ibadah) dan para ahli maksiat(pendosa) sebenarnya Sama sama makan dari dunia,meskipun dunia adalah kebahagiaan .Relevansi wasiat ini dengan kondisi Indonesia Terletak pada fenomena korupsi di Indonesia seakan akan tidak memiliki ujung.

Jika dikaitkan dengan wasiat pertama nabi Khidir, sejatinya kasus korupsi adalah hal yang wajar wajar aja.Sebab dunia (uang dan sejenisnya)adalah 'makanan' yang disediakan untuk dua golongan (hitam dan putih),bukan hanya digunakan untuk satu golongan saja.Golongan putih akan menggunakan dunia dengan bijaksana, sedangkan golongan hitam akan memakai dunia dengan membabi buta.

Wasiat kedua,menyebutkan bahwa Allah akan menyelamatkan orang yang memiliki belas kasihan terhadap sesama umat Islam.Kesesuaian wasiat ini dengan kondisi Indonesia saat ini terletak pada tragedi terosime.

Melakukan bom bunuh diri bukan sama sekali tindakan yang dapat membuat sang pencinta cinta,tetapi justru membuatnya murka.

Sebab manusia manusia yang akan diselamatkan Olehnya adalah manusia Yang penyayang terhadap sesamanya, sedangkan bom bunuh diri tidak dapat dikategorikankasih sayang.

Melakukan bom bunuh diri dengan Dalih mati syahid adalah sebuah lelucon yang tidak bisa dimaafkan.

Wasiat nabi Khidir yang terakhir adalah menjadi manusia yang tetap berdoa Walau doa yang dipanjatkan belum kunjung terkabul,Tetap memohon kepada Allah walaupun belum diberi,tetap bertawakal kepada-nya walau belum terkecukupi,dan tetap yakin kepadanya walau belum mendapatkan pertolongan.

Relevansi wasiat ini dengan kondisi masyarakat ini terletak pada cerahan hati para manusia yang sering mengeluh tentang kondisi ekonominya.

Dalam beberapa majelis ilmu,sering dijumpai pertanyaan tentang"mengalami orang yang ahli ibadah mengalami kesusahan ekonomi, sedangkan orang yang ibadahnya santai santai saja justru uang mengalir tiada henti?" Wasiat tersebut mengisyaratkan bahwa hamba hamba yang dicintai oleh sang pencipta Biasanya lebih sering diuji sebagai wujud rasa cinta.

Yuk bagikan topik ini kepada keluarga dan temanmu agar kebaikan ini tersebar!

Komentar

Postingan Populer